Dalam rangka menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengerahkan 731 pendamping keluarga yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di Ponorogo. 731 pendamping keluarga tersebut terdiri dari Bidan, kader TP-PKK, dan Kader KB yang siap mendampingi dan mengarahkan ibu dari sebelum menikah, mengandung, menyusui hingga memiliki anak usia balita. Pendampingan ini menurut Bunda Rita penting dilakukan agar anak dapat lahir dan tumbuh dengan sehat.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Bunda Lisdyarita ketika ditemui selepas bersama Ketua TP PKK Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko mengikuti kegiatan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak secara virtual di Gedung Pusdalops Ponorogo, Kamis (12/5/22).
“Kenapa harus ada tim pendamping keluarga karena disitu ada bidan, ada TP-PKK, Kader KB yang selalu mendampingi calon pengantin. Pencegahan stunting kita mulai dari calon pengantin karena generasi itu terlahir dari calon pengantin tersebut. Jadi, calon pengantin benar-benar diperiksa dan diarahkan, ketika lahir nanti anaknya menjadi sehat,” ujar Bunda Lisdyarita.
Selain itu, Harjono menambahkan Pemkab Ponorogo melalui BKKBN Ponorogo telah melaksanakan berbagai pelatihan untuk mendukung program pendampingan keluarga. BKKBN juga menggandeng Kemenag dan KUA untuk membantu pencegahan stunting di Ponorogo.
“BKKBN sejauh ini sudah membentuk tim pendamping keluarga 731 orang di semua desa/kelurahan. Kita sudah ada pelatihan semua, bahkan kita sudah mengajak kemenag, KUA semuanya juga sudah siap untuk mendukung penurunan dan pencegahan stunting,” ujar Harjono.
Sebagai informasi, masalah stunting saat ini menjadi fokus utama pemerintah. Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN Pusat mengatakan kegiatan apel yang diikuti oleh 514 kabupaten/kota yang melibatkan 600 ribu kader ini diharapkan dapat memberi edukasi pemerintah daerah untuk selalu memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak Indonesia agar bisa tumbuh secara optimal.
“Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global,” ungkapnya.