Ungkapan rasa bangga disampaikan Kang Bupati Sugiri Sancoko atas terpilihnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 2 Ponorogo menjadi pilot project program National Showcase SMK BISA, program kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek RI dan PT Astra International Group Tbk. Dengan keberhasilan ini, SMK PGRI 2 Ponorogo mendapatkan pendampingan intensif dari Astra dalam pengembangan SDM, kurikulum, sarana prasarana pendidikan, dan lain sebagainya.
Kesepakatan pendampingan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak, Kamis (12/4/2022). Selain Kang Bupati Sugiri, hadir dalam penandatanganan MoU ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Head Social Engagement Astra Triyanto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wikan Sakarinto, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
“Terima kasih Astra telah memilih kami. Saya bangga SMK PGRI 1 Ponorogo, memang luar. Keren banget artinya setelah lulus, karena diajar Astra ada solusi. Barangkali bisa direkrut Astra atau menjadi bagian dari subordinat Astra,” ungkap Kang Bupati Sugiri Sancoko.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengaku sangat bangga dengan capaian SMK PGRI 2 Ponorogo. Dengan dukungan ini ia yakin proses pembelajaran siswa akan semakin berkualitas. Tentunya sejalan dan mampu menghadapi tantangan kebutuhan dunia industri saat ini.
“Tadi sudah diberi contoh program komprehensif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan ketepatan apa yang dibutuhkan dunia industri hari ini.
“Tentunya ada banyak hal lainnya, seperti penyesuaian SDM, kurikulum, infrastruktur. Nanti 6 bulan lagi, dilihat progresnya,” imbuhnya.
Sedangkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wikan Sakarinto menginformasikan, SMK PGRI 2 Ponorogo akan mendapatkan dukungan anggaran 5 miliar rupiah. Dengan perincian 2,5 m dari PT Astra Internasional Group Tbk dan 2,5 persen dari Dirjen Pendidikan Vokasi.
“Dari Astra 2,5 miliar, dari kita 2,5 miliar juga, diwujudkan dalam bentuk barang, pelatihan, sertifikat kompetensi, dan lainnya. Kita juga berupaya agar ada proyek-proyek yang dikerjakan siswa, sembari belajar siswa ini mengerjakan proyek itu,” ungkap Wikan.