Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Jawa Timur ke-78, Kamis, (12/10/23). Berlangsung di halaman Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, upacara dipimpin oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko.
Turut hadir dalam upacara tersebut, Wakil Bupati Bunda Lisdyarita, Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko, Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf. Hirta Juni Adriansyah, Sekretaris Daerah Agus Pramono, Ketua Pengadilan Negeri Ponorogo Hasanuddin, Ketua Kejaksaan Negeri Ponorogo Rindang Onasis, Kadispotdirga Letkol Kusbandono, para veteran dan tamu undangan lainnya.
Moment upacara semakin khidmat ketika prosesi penghormatan kepada pataka lambang daerah provinsi Jawa Timur berlangsung. Prosesi tersebut dilakukan sebagai ungkapan kebanggaan serta penghormatan atas lahirnya Provinsi Jawa Timur 78 tahun yang lalu.
Membacakan amanat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kang Bupati Sugiri menyampaikan bahwa peringatan hari jadi Jawa Timur ini merupakan momentum untuk merenungkan kembali motto, “Jer Basuki Mawa Beya”.
“Sebuah pepatah Jawa Timur yang bermakna sudah seharusnya setiap keberhasilan, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup berawal dari pengorbanan dan kerja keras,” terangnya.
Tak hanya kerja keras, agar Jawa Timur melaju pesat, juga dibutuhkan kerja cerdas, kerja partisipatoris, kerja berinisiatif, kerja berkolaborasi dan kerja inovatif.
Menerapkan hal itu, juga bakal mencetak generasi masa depan Jawa Timur sebagai game changer (pengubah permainan atau keadaan).
Dengan “game changer”, berbagai tantangan teknologi, krisis energi serta kedaulatan pangan yang terjadi di masa depan, diyakini dapat dihadapi dengan baik.
“Menghadapi berbagai tantangan dan krisis, merupakan tantangan besar yang membutuhkan usaha yang keras, cerdas dan inovatif. Semua hanya bisa berjalan apabila kita memiliki pemuda-pemuda yang tangguh, sat-set wat wet yang memiliki karakter dan kekuatan sebagai game changer,” tambahnya.