Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus berkomitmen memberikan layanan pendidikan inklusif yang lebih baik kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Di mana ABK bisa mendapatkan akses pendidikan berkualitas yang sama dengan anak pada umumnya sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa diskriminasi.
Komitmen ini disampaikan Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M., ketika membuka seminar Pendidikan Inklusif yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo secara Hybrid untuk 6.300 guru se-Ponorogo bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK TK dan PLB) Bandung, Senin (24/05/2021).
Menurut Kang Giri dengan hadirnya pendidikan inklusif diharapkan bisa membantu ABK dalam mengembangkan potensi dirinya dengan maksimal serta mencapai keberhasilan di masa depan sesuai dengan kemampuannya sendiri.
“Anak Berkebutuhan Khusus harus mendapatkan pendidikan yang baik. Agar ke depan mampu bertarung mengarungi kehidupan yang layak dan lebih baik,” tuturnya.
Namun untuk menghadirkan akses dan lingkungan pendidikan yang ramah, nyaman, dan aman bagi ABK, Kang Giri menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama semua pihak.
Di Lembaga Pendidikan peran guru dalam mendampingi ABK sangat penting. Karena itu, dibutuhkan kemampuan memahami perbedaan karakteristik individual anak didik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
“Sebagai guru menyiapkan mental artinya bagaimana pola untuk mengajar anak berkebutuhan khusus jangan disamakan dengan anak tidak berkebutuhan khusus,” ucapnya.
Tidak kalah penting upaya memberikan pemahaman kepada siswa Non – ABK untuk memahami perbedaan yang ada pada diri temannya. Membangun sikap kasih sayang, tolong – menolong dan kolaboratif sangat dibutuhkan ABK.
“Bagi teman – teman peserta didik lainnya menerima teman dengan segala kekurangannya,” imbuhnya.