Kesehatan ibu dan bayi merupakan hulu pembangunan sumber daya manusia. Atas dasar itu, Pemkab Ponorogo semakin aktif meningkatkan kualitas dan peran layanan kesehatan ibu-bayi baik di tingkat pertama, tingkat lanjut, pemerintah, swasta, maupun klinik mandiri.
Koordinasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) pun digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo yang dibuka Kang Bupati Sugiri Sancoko di Aula Lt.3 Hotel Gajah Mada Ponorogo, Kamis (2/3/23).
Pertemuan ini diikuti 300 peserta yang terdiri dari perwakilan bidan koordinator Puskesmas dan jaringannya, perwakilan bidan praktek mandiri, perwakilan bidan dari rumah sakit se-Kabupaten Ponorogo serta bidan klinik se-Kabupaten Ponorogo.
Selain mempererat sinergitas antar fasilitas kesehatan, Dyah Ayu selaku Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo menjelaskan tujuan digelarnya pertemuan ini mewujudkan layanan kesehatan yang terstandar dan berkualitas. Untuk memastikan di setiap tahapan, mulai dari hamil, melahirkan, sampai pasca melahirkan, ibu dan bayi mendapatkan penanganan paripurna.
Hal ini, terang Dya Ayu penting dilakukan guna menurunkan sekecil mungkin potensi kematian ibu, kematian bayi dan kasus stunting di Ponorogo.
“Untuk menciptakan sinergitas dan kerjasama antara fasilitas pelayan kesehatan di semua tatanan baik faskes tingkat pertama, tingkat lanjut, pemerintah, swasta maupun praktek mandiri, guna mewujudkan layanan yang terstandart dan berkualitas,” ujarnya.
Bergerak bersama, itulah yang ditekankan Kang Bupati untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan ibu dan bayi. Tidak hanya soal standar dan kualitas layanan yang sama, namun sinergi antar fasyankes harus dijalin kuat.
Kang Bupati pun tidak akan membiarkan nakes berjalan sendiri. Organisasi masyarakat yang konsen menguatkan kesejahteraan keluarga dilibatkannya.
“Tahun lalu stunting turun dari 20% menjadi 14,2%. Saya ingin pada 2023 harus diangka 7%. Tentu, kami mengajak semua pihak tidak hanya dari nakes, tapi Muhammadiyah, Aisyiah, NU, MUI, Ansor, apa saja kita ajak bersama. Kita data orang menikah, ibu hamil, bayi lahir, lalu kita cari solusi bersama sama, nanti kalau lahir agar kualitasnya bagus, pendidikannya juga bagus,” ujar Kang Bupati Sugiri.