Senin (10/7/23), berlangsung di Pendopo Agung Ponorogo, Kang Bupati Sugiri memberangkatkan 68 mahasiswa dari 6 perguruan tinggi keagamaan yang akan mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Kolaboratif Moderasi Beragama di Kabupaten Ponorogo.
Mahasiswa dari IAIN Ponorogo, STABN Raden Wijaya Wonogiri, INSURI Ponorogo, IAI Ngawi, STAI Madiun serta STAI MAS Wonogiri itu, akan melaksanakan KPM di Desa Gelang Kulon Kecamatan Sampung dan Desa Bulu Lor Kecamatan Jambon, 10 Juli – 18 Agustus 2023.
Evi Muafiah, Rektor IAIN Ponorogo, menjelaskan digelarnya KPM Kolaboratif Moderasi Beragama ini merupakan wujud nyata perguruan tinggi dalam mendukung program prioritas Kementrian Agama RI.
Tak hanya membantu kemajuan desa, Evi Muafiah menambahkan, digelarnya KPM Kolaboratif Moderasi Beragama itu juga sebagai wadah pembelajaran mahasiswa dalam memahami praktek toleransi dan kerukunan umat beragama di masyarakat.
“Saat ini kita merasa ada ancaman dari keberagaman agama, maka bagaimana agar hal ini segera dibentengi. Jadi, niat baik pimpinan dan pemerintah pada program KPM ini, bagaimana perbedaan agama tidak menjadikan kita membatasi bergaul secara kemanusian,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilihan Desa Gelang Kulon dan Bulu Lor dinilai Kang Bupati Sugiri sangat tepat. Pasalnya, di sanalah kerukunan umat beragama terjaga dengan baik selama bertahun-tahun.
“Dua desa yang menjadi jujukan memang saya berguru Pancasila itu di Gelang Kulon tidak ada orang bercek-cok gara-gara agama. Mereka guyub rukun saling bahu-membahu dan Tuhan menciptakan itu dibutuhkan biar kehidupan saling sirkel dan menguntungkan,” ujar Kang Bupati.
Ia berharap, dengan hadirnya KPM Kolaboratif Moderasi Beragama ini mampu menyamakan persepsi dan mengulik kembali pentingnya moderasi beragama untuk keharmonisan masyarakat.
“Pancasila dirumuskan sebagai jalan tengah untuk mencapai tujuan yang sama dengan memper tipis perbedaan menebalkan persamaan. Ini penting sehingga hari ini rasanya kita perlu hadir untuk mengulik kembali, menyamakan persepsi bagaimana moderasi beragama itu milik kita bersama,” tambah Kang Bupati Sugiri.