Kang Bupati Sugiri Sancoko Dampingi Kunjungan Kerja Menko PMK Tinjau Penyandang Difabel dan Rakyat Miskin
Senin (4/4/22) Kang Bupati Sugiri Sancoko mendampingi kunjungan kerja (kunker) Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di wilayah Ponorogo. Kali ini kunker diadakan di Desa Krebet dan Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon untuk meninjau kondisi masyarakat penyandang difabel, masalah stunting dan kemiskinan.
Muhadjir Effendy di sela-sela kunker mengatakan kasus stunting di Ponorogo memang sudah mengalami penurunan drastis. Meskipun begitu upaya menekan stunting harus menjadi perhatian khusus untuk dicegah, seperti pernikahan sedarah.
“Ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo supaya betul dipastikan kalau bisa di sini sudah harus 0 persen stunting, di wilayah yang dulu dikenal sebagai kampung difabel,” ujar Muhadjir Effendy.
Dijelaskan Muhadjir, akibat perkawinan sedarah tersebut, banyak masyarakat yang melahirkan keturunan difabel dan stunting. Oleh sebab itu, perkawinan sedarah harus dihindari.
“Banyak yang melahirkan difabel terutama stunting akibat perkawinan inses sedarah karena disini bertetangga saja kawinnya dan kebetulan pasangannya membawa gen yg tidak baik,” jelas Menko PMK.
Lebih lanjut, terkait dengan kemiskinan Muhadjir menyampaikan, persentase angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Ponorogo saat ini sudah menurun di angka 3,74 persen.
Walaupun persentase kemiskinan ekstrem di Kabupaten Ponorogo menurun, dari data yang dimiliki Kemenko PMK, angkanya dinilai masih tinggi. Di mana dari total 955 lebih ribu penduduk di Kabupaten Ponorogo, 90 ribu di antaranya merupakan penduduk miskin dan 86 ribu lainnya adalah penduduk miskin ekstrem.
“Miskin ekstrem ini karena kondisi pendapatan warga yang sangat rendah dan tidak memiliki sumber penghasilan tetap, serta kondisi rumah yang belum layak huni. Apalagi jika di dalam satu keluarga ada yang lansia dan difabel,” ujar Menko PMK.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko terus berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan di wilayah Ponorogo, salah satunya melalui program dana RT 10 juta/tahun. Di mana dalam penggunaannya salah satunya untuk pendataan masyarakat by name-by address dengan permasalahan dan kondisinya masing-masing.
Sehingga deteksi kemiskinan bisa dilakukan, begitu juga dengan program untuk mengentaskan kemiskinan bisa diterapkan secara lebih tajam.
“Maka kami menyisir ke desa-desa, terutama bagaimana menyiapkan di 2022 ini sudah ada penyerapan dana RT 10 juta/tahun. Bagaimana bisa mendeteksi kemiskinan tingkat RT itu, terkonsolidasi dan kami tahu data update setiap hari”, ungkap Kang Bupati.