Untuk mendorong kemandirian benih tanaman jagung bagi petani Ponorogo, Kang Bupati Sugiri Sancoko – Wakil Bupati Bunda Lisdyarita secara simbolis melaunching “Program Ponorogo Mandiri Benih Pembenihan Berbasis Komunitas” di area persawahan Desa Pulung Merdiko, Kecamatan Pulung, Kamis (14/7/2022).
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Ponorogo Agro Makmur (PAM), Corresco – Seeds of Empowerment, Laznas BMU, Baznas, Bank Syariah Mandiri, CV. Crindo Satria Agro, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Padjajaran, Universitas Darussalam, Universitas Kahuripan Kediri, dan petani di Pulung.
Dijelaskan Masun Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (Dipertahankan) Ponorogo benih yang dikembangkan melalui program ini diberi nama varietas Reog 234. Benih ini merupakan pengembangan dari varietas hibrida unggul TKS 234, hasil persilangan varietas CRT 11 yang dikembangkan di Pulung Ponorogo dan benih varietas SRAD 04 yang dikembangkan di Lampung.
“Ini hasil kolaborasi 4 elemen dan Pemerintah Daerah hadir memfasilitasi kolaborasi tadi. Sehingga terbentuk Benih Reog 234,” ungkap Masun.
Dijelaskan Masun dari deskripsi Kementerian Pertanian RI rata-rata hasil dari varietas TKS234 mencapai 10,44/ton. Namun memang hasil demplot Dipertahankan, masih di angka 7,7 ton/hektare. Meskipun begitu, hasil ini lebih tinggi dari rata-rata hasil komoditi jagung di Ponorogo yang berada di angka 7,5 ton / hektare.
Kelebihan lainnya varietas ini diyakini lebih tahan penyakit / hama dan bisa tumbuh dengan baik di lahan kering / tadah hujan.
“Potensinya varietas TKS bisa mencapai 12,72 ton / hektare. Dengan rata – rata 10,44 ton/hektare. Sehingga disebut varietas unggul hibrida oleh Kementerian Pertanian.
Dengan di-launching-nya program ini, Kang Bupati Sugiri Sancoko berharap kebutuhan benih padi di Ponorogo bisa dipenuhi oleh produksi lokal Ponorogo. Mengingat dari data BPS Ponorogo kebutuhan benih jagung petani Ponorogo mencapai lebih dari 947 ton/ tahun. Di mana selama ini sebagian besar kebutuhan benih dipasok dari produksi luar Ponorogo.
“Harapan kami ke depan benih di Ponorogo dipenuhi benih kita sendiri. Ada hampir 50 ribu hektare luas lahan jagung dengan kebutuhan benih 1000 ton setahun,” ujar Kang Bupati.