Kang Bupati Sugiri Sancoko kembali memberikan support kepada pengungsi terdampak tanah gerak – longsor dari Desa Sriti dan Desa Tempuran Kecamatan Sawoo, Kamis (27/10/2022). Di mana saat ini masih bertahan di pengungsian pasar Desa Sriti sebanyak 92 jiwa dan Balai Desa Tempuran 132 jiwa.
Pada kesempatan yang sama juga disalurkan logistik berupa 400 kg kepada warga Desa Sriti dan 500 kg kepada warga Desa Tempuran.
Kepada pengungsi, meskipun belum ada kepastian kapan bisa kembali ke rumah, Kang Bupati Sugiri Sancoko meminta mereka tetap bertahan di lokasi pengungsian. Mengingat kondisi tanah masih belum stabil, potensi terjadi longsor susulan sangat tinggi.
“Lahan rumah mereka masih labil, kalau terjadi hujan kami masih sangat khawatir, kami harus menahan mereka untuk di tempat pengungsian,” ucap Kang Bupati ketika ditemui di sela-sela meninjau.
Kang Bupati Sugiri Sancoko memastikan kebutuhan logistik warga terdampak sudah tercukupi. Bahkan dari bahan yang disediakan oleh Pemkab, pengungsi sudah mulai memasak sendiri. Sehingga sebagian Tagana bisa dialihkan ke lokasi bencana lainnya.
“Situasi pengungsi sudah bisa mandiri masak sendiri gotong-royong bersama meskipun bahan bakunya tetap harus kita suplai. Sehingga teman-teman TAGANA bisa kami pindah ke Ngebel,” jelasnya.
Terkait dengan kondisi titik bencana, Pemkab akan segera mendatangkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Selain itu, Kang Bupati masih menunggu proses penelitian kondisi tanah sebelum memutuskan apakah pemukiman terdampak perlu direlokasi atau tidak.
“Saya menunggu hasil tim vulkanologi dan mitigasi agar dicek betul seperti apa kalau masih aman kita kembalikan,” tandasnya.