Intruksi Bupati no 5 tahun 2022 tentang Pakaian Khusus Menyambut Hari Santri Nasional VIII Kabupaten Ponorogo, tak hanya berlaku bagi karyawan lingkup Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Nyatanya para guru dan pelajar di berbagai Sekolah di Ponorogo nampak kompak menerapkan instruksi tersebut.
Seperti yang terlihat di SDN Josari, SMPN 1 Jetis dan SMPN 1 Sambit. Ketika Kang Bupati Sugiri melakukan sidak dan meninjau langsung sekolah tersebut untuk mengetahui penerapan intruksi berpakaian ala santri ternyata hasilnya begitu baik. Himbauan dilakukan dengan maksimal.
Para guru, karyawan, pelajar dan semua warga sekolah kompak mengenakan baju ala santri. Laki-laki menggunakan baju muslim lengkap dengan sarung beserta kopyah. Sedangkan perempuan berbusana muslim nan rapi. Suasana lingkungan sekolah seperti nuansa Pondok Pesantren.
Melihat hal tersebut, Kang Bupati mengapresiasi antusiasme warga sekolah atas partisipannya memeriahkan Hari Santri Nasional.
“Keren banget hari ini kita serentak pakai sarung se-Ponorogo serentak 9 hari mulai 14-22 Oktober 2022. Saya ingin Ponorogo menjadi kota santri yang berbudaya,” ujarnya.
Lanjut Kang Bupati, instruksi sebagai bentuk penghormatan kepada dunia pesantren yang perannya begitu besar bagi Indonesia. Kepada para pelajar Kang Bupati Sugiri menyampaikan contoh pahlawan dan tokoh-tokoh dari kalangan santri yang berperan penting bagi Bangsa Indonesia.
“dr. Soetomo dulu mampu menggerakkan kesadaran waktu kemerdekaan masih jauh di angan-angan. Ketika kesadaran dari Soetomo muncullah sumpah pemuda. Lalu kemudian muncul kesadaran kita bangkit bersama-sama, sampai Santri juga Bung Karno mampu mendeklarasikan kemerdekaan RI. Kemudian resolusi jihad yang didengungkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Tentang kewajiban jihad berperang melawan penjajah, hingga pecahlah perlawanan 10 September 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan,” tutur Kang Bupati Sugiri.
Kang Bupati berharap para pelajar bisa meneladani tokoh pahlawan dari kalangan santri tersebut dan memahami nilai-nilai pesantren dengan baik.
“Semoga kelak masa depan adik-adik cerah dan yang terpenting berakhlakul karimah,” ujarnya.