Kepedulian Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Ponorogo untuk berbagi terhadap sesama ternyata masih berlanjut. Setelah merampungkan penyaluran sembako di 307 desa se-Kabupaten Ponorogo, kini TP-PKK Ponorogo kembali menyalurkan bantuan sosial dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2022 yang digelar di Pendopo Agung Ponorogo, Senin, (5/12/22).
Bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P3A) Ponorogo, TP PKK Ponorogo menyalurkan bantuan 35 kursi roda, 9 alat bantu dengar dan 9 alat bantu tongkat tunanetra.
Selain alat bantu, diserahkan juga paket sembako kepada 60 anggota Disable Motorcycle Indonesia (DMI) Ponorogo dan 81 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Desa Sambit. Tak hanya itu, paket sembako juga diserahkan kepada 245 Juru Parkir, 43 Sopir Angkutan Cerdas Sekolah (ACS) Ponorogo, 70 pemulung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican, dan 42 pemulung keliling.
Secara simbolis bantuan ini diserahkan oleh Kang Bupati Sugiri, Wabup Bunda Lisdyarita, Sekda Agus Pramono dan Ketua TP-PKK Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko.
Susilowati Sugiri berharap dengan diserahkan bansos sembako ini dapat bermanfaat bagi penerima. Selain itu, berbagai alat bantu yang diberikan diharapkan dapat meringankan aktivitas para penyandang disabilitas dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
“Diantara perkembangan ekonomi masyarakat, pasti ada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Difabel, mereka pasti punya pekerjaan masing-masing tapi kita masih pengin berbagi, karena mereka juga harus mendapatkan fasilitas yang sama seperti teman-teman yang normal. Mudah-mudahan dengan hadirnya PKK untuk memberikan bansos ini, sedikit memberikan keringanan, kebahagiaan bagi Panjenegan semua,” ujar Susilowati.
Sedangkan Kang Bupati Sugiri mengatakan bahwa saling berbagi merupakan tanggung jawab manusia sebagai makhluk sosial. Maka dari itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli kepada sekitar.
“Di Hari Difabilitas Internasional kami menandai dengan berbagi bersama-sama. Diantara kita tentu masih banyak yang membutuhkan kebutuhan dan uluran dari kita. Jadi jangan merasa sendiri jangan merasa sukses atas kerja sendiri sehingga melupakan kanan-kiri. Mari bersama-sama kita butuh gotong-royong untuk mencapainya,” pesannya