Selangkah lagi Reog Ponorogo ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia / Intangible Cultural Heritage (ICH). Setelah Reog Ponorogo resmi masuk daftar sidang United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk penetapan ICH. Di laman resmi UNESCO — www.unesco.org – dengan kategori urgent safeguarding list (USL), Reog Ponorogo bakal disidangkan antara November dan Desember 2024.
Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, kepada Kang Bupati Sugiri Sancoko di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Ponorogo, Sabtu, (1/7/2023).
“Alhamdulillah siklus 2024 Reog Ponorogo akan dibahas tahun mendatang dan kemarin dapat konfirmasi langsung dari UNESCO,” ungkap Hilmar.
Selain menyampaikan kabar gembira tersebut, kedatangannya kali ini sekaligus berkoordinasi dengan Pemkab Ponorogo untuk menyempurnakan dokumen usulan yang diminta UNESCO.
“Memang ada sedikit perbaikan yang harus dilakukan di dokumen pengusulan, ada tambahan informasi yang harus dimasukkan. Kami sudah komunikasi dengan Pemkab dan tim ahli, akan segera kita kerjakan. Insya Allah dalam waktu 2 atau 3 minggu akan kita kirim perbaikan itu,” ujar Hilmar.
Hilmar pun optimis jalan Reog Ponorogo diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda akan berjalan mulus. Setelah penetapan itu, ungkapnya, Reog akan menjadi kekuatan besar bagi Ponorogo dalam pengembangan kebudayaan, pariwisata, hingga ekonomi.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, langkah-langkah strategis, pesan Hilmar harus dijalankan oleh Pemkab. Utamanya menguatkan transmisi dan regenerasi Reog Ponorogo kepada generasi selanjutnya.
“Setelah penetapan semoga ada kebijakan untuk penguatan di segala bidang. Khususnya penguatan komunitas dan sanggar-sanggar Reog,” pesannya.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko mengatakan perjuangan seniman dan masyarakat Ponorogo segera terbayar lunas. Kesenian adlihung peninggalan leluhur Ponorogo itu segera diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda dunia.
“Ini mimpi kita bersama, mimpi pelaku seni, mimpi masyarakat Ponorogo. Perjuangan tak kenal lelah kita semua agar Reog Ponorogo diakui dunia bakal terwujud,” ungkap Kang Bupati.