Sangat layak bila Kabupaten Ponorogo disebut sebagai kota budaya. Kesenian tradisional tumbuh dan berkembang di sudut-sudut kota ini.
Kesenian tradisional itu, dimainkan dan dilestarikan masyarakat lintas generasi, kesenian Reog Ponorogo dan Jaranan dua di antaranya.
Momen Idulfitri 1445 H, dijadikan para seniman menguatkan persaudaraan, bersama-sama menjaga kesenian tradisional itu.
Seperti halal bihalal yang digelar seniman Reog Singo Budoyo Desa Singkil dan Galuh Suryo Hanggolono, Sabtu (27/4) serta seniman Jaranan Mudo Manggolo, Darmo Mudo, dan seniman Desa Wagir Kidul, Minggu (28/4).
Wakil Bupati Bunda Lisdyarita hadir membersamai halal bihalal di dua lokasi berbeda tersebut. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi dan rasa kagumnya atas semangat para seniman dalam melestarikan kesenian tradisional.
Kesenian tradisional dinilainya merupakan potensi besar yang dimiliki oleh Ponorogo dalam mengembangkan sektor pariwisata.
“Terima kasih semangatnya nguri-nguri budaya. Kami bersama Bapak Bupati sedang sekuat tenaga mengembangkan pariwisata, kesenian salah satu yang kami jadikan andalan,” ucap Bunda Lisdyarita.