Kerja Sama dengan PCNU Ponorogo, Bulog Bakal Pasok Beras ke Pesantren dengan Harga Gudang

Fluktuasi harga pangan, tak hanya dikeluhkan masyarakat umum, namun juga Pondok Pesantren di Ponorogo yang menaungi ribuan santri.

Menjawab kegelisahan itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo menjalin kerja sama dengan Bulog, guna menyediakan bahan pangan yang terjangkau bagi ponpes di naungan NU Ponorogo.

Kerja sama itu ditandai penandatanganan MoU oleh PCNU Ponorogo, Kepala Bulog Ponorogo, Kang Bupati Sugiri Sancoko dan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) di Aula Kantor PCNU Jl. Ahmad Dahlan Ponorogo, Selasa (23/1/24).

Kepala Bulog Ponorogo Aan Sugiarto menyebut bahan pangan yang disuplai ke ponpes merupakan beras SPHP dengan harga Rp9.950/kg. Harga itu lebih rendah dari HET beras di Ponorogo yakni Rp10.900/kg atau harga pasar yang mencapai Rp11.300/kg.

“Pesantren untuk beras SPHP sama dari gudang bulog Rp9.950, itu yang dipatok pemerintah, sedangkan HET pasaran Rp10.900. Harga beli dan harga jual sudah diatur. Transaksinya ke Koperasi Pondok Pesantren,” ujarnya

Rencananya, terang Aan, pemasokan beras akan dilakukan setiap minggu, dengan kuota maksimal 2 ton untuk setiap pesantren.

“Untuk kuota pesantren kita rencanakan per minggu per pesantren maksimal 2 ton tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. 1 bulan bisa 8 ton. Diambil dari cadangan pangan pemerintah,” ungkapnya.

Tak hanya beras, Bulog juga siap menyediakan bahan pokok lain seperti minyak, gula, tepung dan sebagainya, jika pesantren membutuhkannya.

“Selain beras SPHP kita siapkan pilihan komoditi lain seperti minyak, tepung, gula, yang kira-kira menurut pesantren cocok harganya monggo dibeli. Jadi banyak item tidak hanya beras,” ungkapnya.

Sementara itu, Kang Bupati Sugiri mengatakan hadirnya kerjasama ini tak hanya membantu meringankan beban kebutuhan pokok di lingkup Pondok pesantren, namun juga mengintervensi harga beras yang sedang naik di pasaran.

“Pesantren yang di bawah NU jumlahnya banyak. Maka kalau dengan pesantren kita intervensi harga sesuai dengan harga bulog melepas, saya menjamin harga faktual di lapangan tidak jauh dari HET,” ungkapnya.

Ke depan cakupan intervensi tersebut akan diperluas secara bertahap guna menstabilkan harga beras di Kabupaten Ponorogo.

“Nanti kami juga akan perluas lagi semua pesantren MoU dengan Bulog, biar mendapatkan harga yang paling bagus. Sama seperti bulog melepas ke pasar jadi biar tidak lagi harganya tinggi,” tambahnya.

Bagikan