Masih adanya kematian bayi dan ibu ketika melahirkan serta kasus stunting pada anak, terus menjadi perhatian serius Pemkab Ponorogo. Kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan di antara yang saat ini konsisten diperbaiki oleh Pemkab Ponorogo.
Selasa (27/2/24), Dinas Kesehatan Ponorogo menggelar Pertemuan Koordinasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Aula Lt. 3 Hotel Gajah Mada Ponorogo.
Menghadirkan dua narasumber dari RSUD Dr. Harjono, dr. Arif Prijatna Sp.Og dan dr. Kautsar Sp.A, ratusan peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan klinik, puskesmas hingga rumah sakit akan memperoleh materi kesehatan maternal dan neonatal. Sekaligus membahas rencana tindak lanjutnya.
Selain menambah pengetahuan nakes, Dyah Ayu Puspitanigarti Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo mengatakan pertemuan itu bertujuan meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar fasilitas pelayanan kesehatan.
“Kita tidak boleh berpuas diri, intinya bagaimana kita menekan, kalau bisa tidak ada angka kematian ibu, bayi, dan angka stunting. Untuk itu perlu peningkatan koordinasi antara semua faskes baik di tingkat pertama maupun lanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri yang hadir membuka pertemuan itu menekankan upaya menuntaskan AKI, AKB, dan stunting harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari promotive, preventif hingga kuratif. Pun dengan pelaksananya, harus ada kesinambungan dan kerja sama yang baik semua lapisan dan sektor.
“Bayi yang dikandung ibu tidak boleh stunting, ibu selamat, dan tidak boleh kurang gizi. Semua stakeholder bergerak seirama. Pemerintah, Fatayat, Aisiyiah, NU, MUI semua diajak menuntaskan,” ucapnya.