Genjot Irigasi Teknis, Cara Ponorogo Tingkatkan Kontribusi Jaga ketahanan Pangan Nasional

Menjadi bagian dari wilayah Jawa Timur yang merupakan lumbung padi nasional, Kabupaten Ponorogo turut berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan Indonesia.

Dengan total luas sawah hampir 35 ribu hektar, pada tahun 2023, produksi gabah kering siap giling mencapai 392.994 ton.

Tingginya produksi gabah itu, salah satunya disebabkan semakin banyak petani yang menerapkan sistem tanam IP 400 (empat kali tanam dalam 1 tahun). Salah satunya di area persawahan di Desa Pondok, Kecamatan Babadan Ponorogo, Jawa Timur.

Ditempat inilah panen raya digelar Pemkab Ponorogo bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Selasa (7/5/2024).

Meski produksi gabah Kota Reog tinggi, Kang Bupati Sugiri Sancoko masih belum puas. Pasalnya dari luas lahan 35 ribu hektar itu, hanya 15 ribu hektar yang sudah menerapkan irigasi teknis. Sedangkan 20 ribu hektar sisanya merupakan sawah tadah hujan.

Melihat persoalan itu, Kang Bupati Sugiri terus berupaya memberikan solusi agar produktivitas pertanian di Ponorogo terjaga. Salah satunya dengan program 250 Sumur Dalam. 

“Ada 20 ribu hektare, kami punya lahan itu adalah sawah tadah hujan. Maka kami punya program yang jumlahnya 250 sumur dalam di APBD 2021-2024. Hari ini sudah terpenuhi 190, maka jika ada IP meningkat itu berkat kerjasama serentak dengan dinas pertanian provinsi dan kementan. APBD menyiapkan itu agar IP lebih banyak,” terangnya. 

Solusi lain juga datang dari Kementerian Pertanian.  Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur, Atekan, menyebut pemerintah pusat telah memberikan bantuan berupa program pompanisasi. 

“Untuk tadah hujan ketika kita kurang air kita perlu mencari sumber airnya, kementan dalam hal ini ada program pompanisasi, pemerintah memberikan pompa dengan harapan pompa itu bisa menarik air, dari sumber-sumber permukaan,” terangnya. 

Tak hanya itu, perhatian lain juga datang dari TNI/Polri yang turut membantu para petani agar musim tanam kedua dapat dilaksanakan tepat waktu. 

Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Sugiyono mengajak semua pihak untuk bekerja sama mengawal pertanian di Ponorogo agar persedian pangan nasional terjaga. 

“Kami dari pemerintah dalam hal ini kementrian pertanian, Pemda, TNI semua bekerja sama untuk mewujudkan agar tanah ini berproduksi lebih baik lagi. Tolong untuk babinsa dan anggota, mulai bulan ini kita fokus ke sawah. Jangan sampai ini melebihi bulan Mei. Ayo kita wujudkan apa yang dikhawatirkan bapak presiden, akan terjadi darurat bencana nasional tidak akan terjadi di Ponorogo,” jelasnya.

Bagikan