Di masa pandemi COVID-19, Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengalami penurunan anggaran pendapatan daerah, terutama dari dana transfer dan retribusi. Pemkab juga dituntut untuk melakukan refocusing dan realokasi anggaran dalam penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi masyarakat.
Di sisi lain, ada kebutuhan mendesak dan tuntutan dari masyarakat memperbaki infrastruktur, terutama jalan. Karena itu, Pemkab Ponorogo memutuskan mengajukan Pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai 155 M dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun.
“Hutang bukan untuk diri pribadi, namun bagaimana agar ada percepatan. Harapannya di akhir tahun ini PEN bisa dijalankan dan menjawab tantangan kebutuhan akan infrastruktur desa dan jalan poros desa menjadi bagus,” tutur Kang Giri ketika ditemui selepas menyampaikan Jawaban Eksekutif terhadap Pandangan Umum Fraksi-fraksi atas Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021, Rabu (08/09/2021).
Kang Giri menyampaikan perbaikan infrastruktur dengan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) ini akan memprioritaskan yang bisa mendorong tumbuhnya sektor-sektor ekonomi potensial.
“Dicari yang paling prioritas, prioritas itu paling nendang. Karena ini pemulihan ekonomi maka yang nendang ke “jantung ekonomi,” ujarnya.
Terkait dengan pengembalian pinjaman dalam kurun waktu 5 tahun, Kang Giri mengungkapkan telah memperhitungkan kekuatan fiskal Ponorogo, sehingga tidak akan menganggu postur APBD Ponorogo. Apalagi proyek infrastruktur ini diharapkan membuat ekonomi tumbuh dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sudah terukur, sudah sesuai dengan aturan dan kami juga sudah hitung kekuatan fiskal dan hasilnya bagus,” tegasnya.
“Insya Allah lancar karena yang kami bangun langsung ke sektor fiskal distres. Yang membuat angka ekonomi tumbuh, PAD meningkat. Misalnya, bagaimana Jalan Ngebel, bagaimana jalan menuju ke part-part ekonomi, jalan ke Ngrayun yang banyak porang, dan lainnya,” pungkasnya.