Sebagai bentuk dukungan agar Reog masuk WBTb UNESCO, Kang Bupati Sugiri Sancoko menghadiri Pentas Seni Reog Seniman Kecil Reog Ponorogo (26/3/2022). Bertempat di Desa Jingglong, Kecamatan Ponorogo masyarakat terlihat antusias menikmati pertunjukan Reog.
Pada kesempatan tersebut, Kang Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan komunitas Reog dan Pemkab Ponorogo tengah berjuang mengajukan Reog Ponorogo masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke UNESCO. Di mana semua proses telah dilalui, menunggu kemendikbud-ristek menjadikan Reog satu-satunya nominasi tunggal WBTb dari Indonesia yang diajukan ke UNESCO.
“Untuk mendapatkan pengakuan UNESCO Reog ini tinggal selangkah lagi. Ini perjuangan panjang dari tahun ke tahun dulu, tapi barangkali baru kali ini kita menemukan jalan yang benar dan solusi yang hebat sehingga Reog bisa benar-benar diakui menjadi ICH UNESCO sebagai budaya asli yang lahir dari rahim Ponorogo,” ujar Kang Bupati.
Kang Bupati Sugiri Sancoko menambahkan langkah Reog untuk masuk UNESCO sebagai salah satu bentuk balas budi leluhur yang telah menjaga dan mewariskan budaya Reog kepada masyarakat Ponorogo. Reog tidak hanya sebagai tontonan, tapi akan menjadi tuntunan dan idola masyarakat Ponorogo. Sehingga nanti akan berdampak positif bagi masyarakat untuk senantiasa mempelajari budaya Reog Ponorogo.
“Saya ingin membalas budi baik para leluhur yang telah mewariskan reog, maka harus tercatat di UNESCO, agar leluhur yang menciptakan Reog besok menjadi indah disana dan kita dipandang menjadi generasi yang memahami budaya dan mencintai leluhunya. Tidak hanya tontonan Reog ini akan menjadi junjungan dan idola masyarakat Ponorogo,” ujar Kang Bupati.
Karena itu, Kang Bupati berharap kepada Seniman dan masyarakat untuk terus mengembangkan Reog Ponorogo. Ia meminta doa agar langkah mendaftarkan Reog masuk WBTb UNESCO berjalan lancar dan berhasil.
“Maka Seniman Reog jangan patah arah, kembangkan Reog ini dukung Reog tercinta ini. Memang tidak mudah, harus bersabar. Saya minta doa panjenengan,” tutur Kang Bupati.