Sebagai upaya untuk mengurangi risiko ketika terjadi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Rabu (28/9/2022). Bertempat di ruang Pusdalops Pemkab Ponorogo, Rapat pembentukan FPRB ini dibuka Wakil Bupati Bunda Lisdyarita.
Dari rapat ini menghasilkan keputusan FPRB beranggotakan 49 orang dengan latar belakang berbeda. Ada unsur pemerintah, badan usaha, perguruan tinggi, media massa, dan relawan. Diputuskan juga Moh. Kujaeni menjadi ketua forum pentahelix ini.
Sementara itu, Bunda Lisdyarita dalam sambutannya menyampaikan forum lintas sektor ini sangat penting dibentuk guna meningkatkan partisipasi dan kewaspadaan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana.
Mengingat dalam mencegah dan menangani bencana, tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah. Butuh partisipasi dan peran aktif dari berbagai pihak untuk melakukanya.
Peran penting lainnya, ungkap Bunda Lisdyarita, FPRB menjadi wadah diskusi untuk memastikan kebijakan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah mengurangi risiko bencana, bukan sebaliknya.
“FPRB akan menjadi mitra BPBD provinsi maupun kota dan dibentuk berdasarkan visi memastikan pembangunan daerah berbasis pengurangan risiko bencana,” ujar Bunda Lisdyarita.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Henry Indra Wardhana menyampaikan FNRB akan berperan pada 3 siklus penanggulangan dan penanganan bencana, yakni pra bencana, saat bencana/tahap tanggap darurat, sampai pasca bencana.
“Ke depan kita mempunyai wadah diskusi dan bisa lebih waspada terhadap bencana dimulai sebelum bencana, saat bencana, maupun setelah bencana,” terang Henry.