Kang Bupati Sugiri secara tegas meminta kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk masyarakat kurang mampu melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Permintaan ini bahkan dituangkan dalam Intruksi Bupati Nomor 4 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pengumpul Zakat, Infaq dan Shodaqoh Pada Organisasi Perangkat Daerah, Badan Usaha Milik Daerah Dan RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo.
“Dengan tegas saya menyatakan bahwa gunakan kepercayaan kita kepada Baznas dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo untuk menghidupi dan mempertipis ketimpangan ekonomi. Agar yang hari ini tidak beruntung menjadi terbantu,” ungkap Kang Bupati Sugiri pada Sosialisasi Intruksi Bupati Nomor 4 tahun 2022 di Pendopo Agung Ponorogo, (25/5/22).
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Ponorogo Agus Susanto terkait dengan kewajiban zakat menjelaskan, bagi pegawai yang berpenghasilan lebih dari 6 juta/bulan maka wajib untuk membayar zakat sebesar 2,5% dari gajinya. Sedangkan yang berpenghasilan di bawahnya dihimbau membayar infaq/shodaqoh berdasarkan golongan yang ditentukan.
“Maka muncullah Instruksi Bupati Nomor 4 tahun 2022 dimana yang wajib zakat atau yang sudah mendapat penghasilan 6 juta lebih wajib berzakat 2,5 % dari gajinya. Bagi yang berpenghasilan dibawah 6 juta untuk berinfaq berdasarkan golongan masing-masing. Mohon bantuan kepada kepala dinas yang hadir untuk mendata jumlah pegawai yang ada di instansi masing-masing,” jelas Agus Susanto.
Dijelaskan Agus Susanto lebih lanjut, Baznas menyediakan tiga pilihan untuk melayani pembayaran zakat, yakni :
1. ASN menitipkan infaq maupun zakatnya kepada bendahara kantor setiap bulan. Kemudian kantor membayarkannya ke Baznas.
2. Bendahara kantor menghubungi Baznas, kemudian Baznas menjemput hasil infaq dan zakat tersebut.
3. Menggunakan QRIS Barcode Baznas yang ditaruh di ruang publik, seperti rumah makan, mall dan sebagainya.