Kang Bupati Sugiri meresmikan Unit Layanan Rehabilitasi Kesehatan Jiwa dan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan zat adiktif (Napza), Jum’at (1/7/22). Unit rehabilitasi tersebut berada di Puskesmas Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo dengan kapasitas 16 pasien serta didampingi 9 tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti mengungkapkan tujuan dibukanya unit rehabilitasi ini untuk meningkatkan pelayanan rehabilitasi kesehatan jiwa dan Napza, memberikan pelayanan kesehatan jiwa pasca rawat inap di rumah sakit, serta menyiapkan pasien gangguan jiwa agar mandiri sebelum kembali ke masyarakat.
Dalam sambutannya Kang Bupati Sugiri mengungkapkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Oleh karena itu masalah kesehatan jiwa dinilai penting untuk segera mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Salah satunya dengan mendirikan Unit Layanan Rehabilitasi Kesehatan Jiwa dan Napza di Puskesmas Jenangan ini.
Pendirian unit rehabilitasi ini dikatakan Kang Bupati Sugiri merupakan wujud kehadiran pemerintah menangani permasalahan gangguan jiwa. Tidak hanya bantuan secara medis yang diberikan secara gratis namun pendampingan pasien sebelum siap kembali ke masyarakat juga dilakukan. Mengingat dari kasus-kasus sebelumnya, pasca mendapatkan perawatan medis, pasien kerap kali sulit diterima kembali di lingkungan sosialnya.
“Kadang-kadang yang sudah selesai dari Rumah Sakit jiwa secara medis orang masih trauma, kadang dirumah sudah tidak ada saudara sehingga nasibnya terlantar. Maka tempat inilah yang saya fikir tempat yang layak untuk dijadikan merehabilitisi teman-teman yang sedang mengalami gangguan jiwa. Paringan ini memang sejak dulu kan ada pengobatan klinik untuk rehabilitasi jiwa. Maka sekarang sudah harus membuat unit, pemerintah harus hadir dan sekarang sudah diresmikan. Mudah- mudahan ke depan gangguan jiwa terobati dan ada rehabilitasi,” ujar Kang Bupati.
Lebih lanjut, untuk menghadirkan layanan maksimal kepada pasien, Kang Bupati meminta dibuatkan ruang khusus guna mengasah keterampilan pasien seperti menyanyi, menganyam bahkan mengaji. Diyakini Kang Bupati, ketika sudah memiliki ketrampilan, masyarakat akan lebih menerima. Karena yakin pasien tersebut sudah benar-benar sembuh dan dapat beraktifitas seperti sedia kala.
“Saya tadi minta dibuatkan ruang untuk ajang kreativitas ketrampilan, seperti nyanyi, nganyam, ngaji atau apa saja yang penting jangan sampai ngelamun. Ketika nanti sudah pintar ketrampilan, ketika pulang kampung maka akan diterima masyarakat,” ungkap Kang Bupati Sugiri.