Budaya dan santri dua kata yang tidak bisa dipisahkan dari Kabupaten Ponorogo. Tidak heran bila semarak kegiatan yang bernuansa budaya dan religi terus hadir di Kota Reog. Seperti tradisi yang dilakukan masyarakat Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW / Muludan.
Tumpengan, sedekah bumi, dan tebar koin, yang diprakarsai oleh Kiai Muhammad Ishaq –putra Kiai Ageng Muhammad Besari– turun temurun dilakukan hingga saat ini.
Pada peringatan Maulid Nabi 2022, Kang Bupati Sugiri Sancoko – Wabup Bunda Lisdyarita hadir dan mengikuti tradisi ini bersama anggota DPRD Ponorogo Komaruddin, jajaran Forkopimka Kecamatan Jetis, Perangkat Desa Coper, dan tokoh agama setempat, Sabtu (8/10/2022).
Diawali santunan anak yatim, acara dilanjutkan ziarah ke makam Kiai Ishaq. Setelah ziarah makam dilanjutkan memporak Buceng Naluri dan sebar koin.
Usai sebar koin dilanjutkan tumpengan dan membaca Maulid Al-Barzanji yang berisi doa, puji-pujian kepada Nabi, dan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW secara bersama-sama.
Terkait dengan tradisi ini, Kang Bupati Sugiri Sancoko menilai penting untuk dilestarikan. Tidak hanya ungkapan syukur dan kegembiraan atas lahirnya Nabi Muhammad SAW, namun tradisi ini akan semakin meneguhkan identitas Ponorogo sebagai kota santri dan budaya.
Selain itu, kegiatan ini bisa didorong untuk menggerakkan UMKM dan ekonomi masyarakat secara umum.
“Kami ingin Ponorogo semakin meneguhkan sebagai kota santri, salah satunya ya seperti kegiatan seperti ini. Penting untuk didorong, dibesarkan dan bersama-sama kita dukung bersama-sama,” ucap Kang Bupati.
“Di samping ada nuansa agamisnya, UMKM hidup dan rakyat mendapatkan hiburan, ada kincir ekonomi yang ada pada kegiatan seperti ini,” lanjutnya.