Tidak main-main memang upaya Pemkab Ponorogo untuk mengangkat sektor pertanian. Setelah menuntaskan 115 sumur dalam, di akhir tahun 2022 menggandeng berbagai pihak membuat komitmen kerja sama guna membuat petani semakin berdaya. Hulu sampai hilir proses pertanian disentuh melalui kerja sama ini.
Ada 5 klaster komitmen kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman, Selasa (13/12/2022) di Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan).
Masun Kepala Dipertahankan mengatakan, komitmen kerja sama bisnis dilakukan dengan konsorsium PT Pupuk Indonesia Pangan dengan program Makmur dan Agrosolution. Program ini juga menggandeng 5 perusahaan lainnya untuk penyediaan pupuk, modal, asuransi, hingga menyerap hasil tanam petani. Komitmen dengan skema bisnis serupa — modal dan penyerapan–, juga dilakukan dengan PT Ismart Mulia Ponorogo.
Komitmen kerja sama juga dilakukan dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Peran Bulog, kata Masun, mendampingi petani kualitas gabah atau beras yang dihasilkan sesuai dengan standar yang diserap mereka.
Lanjut, Masun komitmen kerja sama diteken dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Ponorogo. Baznas melalui zakat produktifnya turut berperan dalam pemberdayaan petani. Begitu juga dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, akan terlibat dalam pembangunan sektor pertanian dan SDM pertanian.
“Dengan kerja sama ini harapannya APBD bisa difokuskan untuk yang tidak bisa dimasuki oleh swasta. Misalnya pembangunan infrastruktur pertanian, dan sebagainya,” ujar Masun.
Konsep kerja sama yang menyentuh hulu sampai hilir produksi pertanian ini yang diharapkan oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko akan membuat petani semakin berdaya. Permasalahan di semua tahapan produksi bisa ditekan sekecil mungkin, sehingga lebih petani produktif.
Mereka, lanjut Kang Bupati, juga mampu merencanakan dan melaksanakan tahapan produksi dengan matang. Inilah yang disebut Kang Bupati petani yang sudah memiliki mindset sebagai pengusaha pertanian.
“Ketika agro solution diduplikasi di banyak titik petani akan tangguh. Hijrah dari petani ke pengusaha tani, mampu merencanakan masa depannya sehingga menjadi tangguh,” ucap Kang