Musyawarah Wilayah ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur resmi dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haidar Nashir, Sabtu (24/12/2022) di Aloon-aloon Ponorogo. Pembukaan Musywil dihadiri 1.148 anggota Musywil, 52 peserta Musywil, 115 peninjau, dan 12.189 penggembira Musywil.
Hadir pula Menteri Koordinator Pembangunan Bidang Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim Emil E. Dardak, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wabup Bunda Lisdyarita, dan tamu undangan lainnya.
Direncanakan berlangsung selama 2 hari, 24-25 Desember 2022, melalui 5 pleno Musywil akan membahas gerak Muhammadiyah selama 5 tahun, 2022 – 2027. Mulai dari program Muhammadiyah, strategi membumikan Islam Berkemajuan, rekomendasi dan isu strategis, pemilihan 13 anggota PWM, hingga memilih dan menetapkan Ketua PWM Jawa Timur.
Haidar Nashir usai pembukaan mengungkapkan Musywil sangat tepat mengangkat tema “Membumikan Islam Berkemajuan Memajukan Jawa Timur”. Hal ini merujuk kiprah PWM Muhammadiyah Jatim selama ini. Melalui lembaga pendidikan dan amal usahanya mampu berkontribusi pada pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
“Jawa Timur salah satu contoh PWM Muhammadiyah dinamis dan maju yang telah memberikan sumbangsih besar bagi pembangunan di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan ekonomi sehingga Mengangkat tema Membumikan Islam Berkemajuan Memajukan Jawa Timur,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur Khofifah merasakan begitu besarnya peran Muhammadiyah bagi pembangunan di Jawa Timur. Meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tidak terlepas dari peran Muhammadiyah.
Ia juga yakin tema yang diangkat mampu diterjemahkan oleh pengurus PWM 2022-2027 dalam program – program implementatif. “Insya Allah akan ter-breakdown dalam pembahasan dan pengambilan keputusan bagaimana memajukan Indonesia dan khususnya kepada Jawa Timur,” ucapnya.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko berharap Musywil ke-16 mampu menghasilkan keputusan yang membuat Muhammadiyah semakin bersinar, layaknya sang surya.
Ia pun bersyukur Ponorogo dipilih menjadi tempat Musywil Muhammadiyah. Tidak hanya Musywil, pemerintah dan masyarakat Ponorogo pun siap jika dipilih menjadi tempat Muktamar.
“Terima kasih telah memilih Ponorogo sebagai venue Musywil. Kami siap menjadi tempat Muktamar,” ucapnya.