Antusias masyarakat terhadap rangkaian Grebeg Tutup Suro Bantarangin dari tahun ke tahun tidak pernah surut. Tahun ini, salah satu rangkaiannya yakni Kirab Buceng Purak kembali digelar dengan meriah, Sabtu (12/8/23).
Diawali dari Kantor Kecamatan Kauman, sebanyak 8 buceng raksasa berisi sayur-mayur, buah-buahan dan hasil bumi lainnya diarak menuju Kawasan Monumen Bantarangin. Sepanjang perjalanan sekitar 2 km, arak-arakan yang diiringi kesenian Reog Ponorogo dan pasukan penari gambyong itu, nampak disambut keceriaan oleh ribuan masyarakat.
Sesampai di Monumen Bantarangin prosesi Buceng Purak diawali dengan penyerahan buceng kecil dari Kang Bupati Sugiri dan Bunda Lisdyarita kepada Camat Kauman. Kemudian dengan aba-aba yang dipimpin Kang Bupati Sugiri buceng raksasa yang telah berjejer mulai diperebutkan warga hingga habis tak tersisa.
Tradisi inilah yang diwariskan leluhur dan dijaga dengan baik oleh masyarakat Ponorogo hingga saat ini. Dengan digelarnya Buceng Purak ini merupakan wujud mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkah yang diberikan kepada masyarakat Ponorogo.
“Bersyukur tahun ini kita bisa ketemu lagi dengan Buceng Porak dalam rangka grebeg tutup suro 2023. Mudah-mudahan yang kita lakukan ini adalah untuk pengabdian kepada negara, Tuhan dan panjenengan semuanya,” ujarnya.
Ia berharap melalui tradisi ini, dapat menambah rasa takdim masyarakat Ponorogo kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadikan Ponorogo sebagai wilayah yang rukun dan makmur.
“Buceng itu artinya kalbu seng kenceng. Dengan kita patuh kepada Tuhan mudah-mudahan dengan acara grebeg suro Ponorogo diparingi berkah, sehat, rukun rakyatnya makmur, pemimpinnya amanah,” tambahnya.