Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Ponorogo Masa Khidmat 2021-2025 resmi dilantik, Sabtu (18/6/22). Bertempat di Gedung Sasana Praja, pelantikan dihadiri langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang juga Menteri Agama RI dan Kang Bupati Sugiri Sancoko selaku Dewan Pembina Ansor Jawa Timur.
Turut hadir dalam acara ini Ketua PC GP Ansor Jawa Timur, jajaran Forkopimda Ponorogo, Kapolres dan Komandan Kodim Ponorogo, Kemenag Ponorogo, Para Rektor Perguruan Tinggi Ponorogo, Muslimat, Fatayat, KPUD, Bawaslu, Seluruh Ketua PAC GP Ansor se-Ponorogo, Ketua ranting dan Satkorkel Ansor se-Ponorogo, Organisasi-organisasi kepemudaan Ponorogo dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Muhammad Ilham selaku Ketua PC GP Ansor Ponorogo mengatakan bahwa kaderisasi Ansor terus berjalan. Untuk mensukseskan kaderisasi, ia berharap dukungan penuh dari Kang Bupati Sugiri Sancoko.
“Mohon izin kami melaporkan bahwa kaderisasi kita terus berjalan. PR kami adalah meratifikasi perintah PWNU Jawa Timur bahwa Kader Ansor harus melakukan rantingisasi satu desa satu peleton Banser. Semoga ini bisa dilaksanakan, dan didukung sepenuhnya oleh bupati,” ungkap Ilham.
Menanggapi hal tersebut, Kang Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan, ia siap memberikan dukungan terhadap setiap gerak yang dijalankan oleh Ansor.
“Alhamdulillah hari ini bisa kedatangan Pak Menteri Agama RI. Tugas saya adalah bagaimana saya bersama Ansor membesarkan yang panjenengan mau. Saya tidak punya konsep lebih untuk Ansor tapi intinya yang diminta ansor tidak pernah kami tolak,” ujarnya.
Sementara itu, Yaqut Choilil Qoumas berpesan kepada Kader Ansor untuk memperbaiki manajemen organisasi agar siap menghadapi tantangan dalam menggapai tujuan dan cita-cita organisasi. Selain memperbaiki manajemen, Gus Yaqut menekankan, kader Ansor harus siap berjuang untuk menggapainya.
“Semua sekarang harus cepat, Manajemen di Ansor harus dirubah. Kalau dulu ahli buat proposal ujung-ujungya MoU kayak gitu. MoU itu hanya akan berhenti kalau tidak ditindaklanjuti menjadi PKB (Perjanjian Kerja bersama). Supaya jadi barang harus ditindaklanjuti, harus benar-nenar bekerja bersama-sama. Agar kader bisa berlatih untuk melakukan aktivitas peningkatan ekonomi,” ujar Yaqut Choilil Qoumas.
“Manajemen di Ansor itu harus seperti melihat kereta api. Kalau berangkat apa pun penghalang ditabrak dan akan berhenti jika sudah sampai tujuan. Sama dengan Ansor, cita-cita harus dikejar apapun penghalangnya,” lanjutnya.
Tidak lupa, Gus Yaqut juga mengingatkan tugas berat yang harus selalu diemban oleh Ansor, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
“Kita sudah dididik untuk melindungi negeri ini. Harus kita jaga supaya tetep ke fitrahnya. Indonesia adalah keragaman. Maka jaga keragamaan itu. Siapa yang mengganggu Indonesia, Ansor harus ada di garda terdepan,” ungkap Yaqut Choilil Qoumas.