Suara riuh dan tabuhan gamelan terdengar meriah mengundang perhatian warga. Ribuan penonton memadati area MTsN 4 Ponorogo, Desa Karanglo Kecamatan Jambon untuk menyaksikan Gebyar Budaya yang menampilkan Reyog, Gajah-gajahan, Unto-Untonan, Angklung Jogja, Sholawat Terbangan, Karawitan, Pentas Musik, Atraksi Pencak Silat dan Pentas Seni lainnya (11/6/22).
Gebyar Budaya yang digelar bebarengan dengan Reuni Akbar 1987-2021 ini, sekaligus mengukuhkan MTsN 4 Ponorogo sebagai Madrasah Berbasis Budaya. Hal tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko dan penyerahan seperangkat alat Reog secara simbolis kepada Kepala Sekolah MTsN 4 Ponorogo.
Dalam sambutannya, Mahmud selaku Kepala Sekolah MTsN 4 Ponorogo menyampaikan terimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini dan berperan dalam resminya MTsN 4 Ponorogo sebagai Madrasah Berbasis Budaya. Tentunya hal ini memerlukan proses panjang, kekompakan dan kebersamaan menjadi kunci keberhasilan acara ini.
“Seperti ini belum pernah terjadi, baru kali ini. Tentunya hal ini tercapai karena kekompakan dan kebersamaan kita semua. Terima kasih kepada semua pihak, terima kasih kepada Pak Bupati. Akan kita gunakan, manfaatkan bantuan ini (seperangkat alat Reog) untuk anak didik kami. Untuk mewujudkan MTSN 4 Ponorogo menjadi Madrasah Berbasis Budaya,” ujar Mahmud.
Sementara itu, sejalan dengan slogan Ponorogo Kota Budaya dan Santri, Kang Bupati Sugiri berharap dengan diberikannya seperangkat alat Reog kepada MTsN 4 Ponorogo mampu menjadi pelecut semangat untuk mengembangkan budaya adiluhung Ponorogo. Reog tidak hanya bermakna tontonan, namun tuntunan dan tatanan menjadi hal penting untuk bekal generasi masa depan.