Selasa, (23/8/22) Wakil Bupati Bunda Lisdyarita memberikan pengarahan kepada perangkat daerah yang menjadi bagian dari penyelenggara Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2021 di Kabupaten Ponorogo. Digelar di Aula Bappeda Litbang Ponorogo, pengarahan ini guna memastikan kesiapan Ponorogo dalam penilaian aksi konvergensi penurunan stunting yang akan dilakukan tim panelis dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur pada 24 Agustus 2022.
Mengingat ada 8 aksi konvergensi yang akan dinilai, mulai dari analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran & publikasi, hingga peninjauan kembali kinerja tahunan. Di mana dalam pelaksanaannya melibatkan stakeholder lintas sektor.
“Saya mohon bantuannya untuk dipersiapkan dengan baik dan besok semua hadir. Sehingga nanti untuk paparannya bisa lebih lagi. Jika ada yang perlu diperbaiki, segera ditindaklanjuti, supaya datanya bisa lebih akurat lagi,” ungkap Bunda Lisdyarita.
Dijelaskan Bunda Rita lebih lanjut, berbagai program/kegiatan untuk menurunkan angka stunting terus dilakukan oleh Pemkab Ponorogo. Upaya ini tentu saja mampu mengurangi kasus stunting di Kota Reog.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan prevalensi stunting di Ponorogo di angka 20 %. Jauh menurun dari tahun sebelumnya yang berada di angka 24%. Begitu juga dari hasil bulan timbang Ponorogo 2020 berada di angka 16,86% menjadi 14,9% di tahun 2021.
Bunda Rita berharap dengan langkah-langkah konkrit dari dari semua pihak, semakin banyak balita Ponorogo yang terbebas dari stunting.
“Semoga dengan adanya semua elemen yang bergerak, Ponorogo bisa bebas stunting. Stunting ini penting maka terus dilakukan percepatan. Karena stunting juga mengarahnya ke kemiskinan. Jadi harapan saya insyaallah ke depan kita gerak terus sehingga angka stunting di Ponorogo bisa turun bahkan tidak ada sama sekali,” ujarnya.