Ikatan Keluarga Alumni Al-Islam (IKAI) melakukan Musyawarah Besar (Mubes) IV yang digelar di Gedung Al-Kautsar Pondok Pesantren Al-Islam Joresan, Mlarak, Ponorogo, Kamis (29/12/22). Kegiatan ini dihadiri oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko, Kepala Kemenag Ponorogo, Kepala Pengadilan Agama Ponorogo, Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN), Forkopimka, Ketua Yayasan Al-Islam dan perwakilan alumni di 49 angkatan.
Ketua umum IKAI, Nur Kholis mengatakan Mubes ini merupakan agenda rutin setiap 5 tahun sekali untuk memilih pemimpin dan pengurus baru IKAI. Selain itu, forum ini juga sebagai ajang merekatkan silaturahmi antar sesama alumni Al-Islam di lintas angkatan.
“Agenda hari ini adalah musyawarah besar nanti akan kita tentukan, kita pilih dan umumkan siapa yang akan diamanahi sebagai ketua umum IKAI yang akan menjabat 5 tahun yang akan datang. Dikesempatan ini juga kita gunakan untuk bersilaturahmi antara alumni baik alumni senior maupun junior,” ujar Nur Kholis.
Sementara itu, dalam sambutannya Kang Bupati Sugiri mengatakan bahwa lulusan Al-Islam telah berperan penting dalam membangun Ponorogo. Pasalnya berbagai lembaga islam dan pemerintahan di dominasi oleh alumni Al-Islam.
“Peradaban yang baik di Ponorogo ini sumbangan baik dari Al-Islam luar biasa, karena alumninya menyebar. Di IAIN disitu Al-Islam mewarnai, di Kemenag mewarnai, di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) koordinatornya dulu alumni Al- Islam. Di setiap peradapan Al-Islam menjadi terdepan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kang Bupati mengajak Al-Islam untuk terus bekerjasama dengan Pemerintah demi kemajuan Kabupaten Ponorogo yang lebih baik. Dengan adanya Mubes ini, ia berharap kader kader yang berkualitas dan berakhlakul karimah lahir untuk kemajuan Indonesia khususnya di Ponorogo.
“Ketika Al-Islam punya gagasan apapun izinkan kami dilibatkan sejak awal. Biar kemajuan arah Al-Islam setidaknya kami terlibat didalamnya biar kemudian keberadaannya nyambung dengan Pemkab Ponorogo,” ungkap Kang Bupati.
“Mudah-mudahan Al-Islam semakin luar biasa, maju, semakin membentuk kader kader dan santri yang berakhlakul karimah yang dibutuhkan Indonesia ke depan,” pungkasnya.