Upaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam mendorong kesejahteraan petani semakin serius. Hal tersebut terbukti saat Kang Bupati Sugiri menyerahkan secara simbolis bantuan jaminan asuransi gagal panen kepada 149 petani padi dengan total lahan 1.000 ha pada puncak acara peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-51, Rabu (21/6/23).
Kang Bupati Sugiri menjelaskan bahwa premi pembayaran asuransi tersebut ditanggung pemerintah yakni melalui APBN sebesar 80 persen dan APBD sebesar 20 persen.
“Kalau berhadapan dengan iklim atau sesuatu yang tidak kita duga kan kasihan petani. Maka harus kita berikan jaminan melalui asuransi namanya PT Jasindo,” ujar Kang Bupati Sugiri usai mengikuti puncak acara peringatan HKP di Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo.
Sementara itu, Masun Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, dan Perikanan Ponorogo mengatakan bahwa asuransi itu dapat diklaim saat petani mengalami gagal panen dengan intensitas kerusakan mencapai 75 persen.
“Asuransi untuk menanggung gagal panen, ketika puso atau intensitas kerugiannya 75 persen maka dijamin oleh asuransi,” ungkap Masun.
Adapun Pemkab Ponorogo telah menetapkan kriteria yang berhak disubsidi asuransi tersebut ialah lahan rawan bencana. Mulai dari banjir, kekeringan hingga serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Bantuan asuransi melalui kerja sama Dipertahankan Ponorogo dengan PT Jasindo ini akan diberikan setiap masa musim tanam atau sekitar 3 sampai 4 bulan sekali.
“Kita hitung ada 1000 hektar dengan total kurang lebih 149 petani. Jadi tanah tanah yang sudah kita identifikasi itu lalu kita input di PT Jasindo dan harus selesai di aplikasi per Juli. Jaminannya permusim tanam, 3 bulan atau 4 bulan. Setelah selesai ya dijamin lagi,” ujarnya.