Tidak hanya dibangun Monumen Reog dan Museum Peradaban, permukiman di Desa Sampung Ponorogo mendapatkan sentuhan khusus dari Pemkab Ponorogo.
Melalui Dana Alokasi Khusus Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT) Tahun Anggaran 2024, anggaran sebesar Rp10,7 miliar akan digunakan pengerjaan peremajaan pemukiman di wilayah tersebut.
Ada 75 perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), sanitasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal; jaringan perpipaan air minum; jalan dan drainasse untuk 5 RT; serta tempat pengelolaan sampah reduce,reuse,recycle (TPS-3R).
“Semua diperbaiki, mulai dari RTLH ditingkatkan agar menjadi bagus, jalan diperbaiki, drainasse diperbaiki, pipa air minum, serta sarana utilitas mulai dari kamar mandi, jeding, TPS,” ucap Kang Bupati pada sosialisasi pengerjaan DAK PPKT, Senin (27/2/2024) di Balai Desa Sampung.
Tidak hanya memastikan permukiman layak huni dan keamanan bermukim warga Sampung, pembangunan itu ditekankan Kang Bupati untuk mendukung ekosistem wisata di Kawasan Monumen Reog dan Museum Peradaban nantinya.
“Pemukiman di sekitar museum Reog tidak boleh kumuh. Karena nantinya akan menjadi episentrum pariwisata dan ekonomi Ponorogo,” imbuhnya.
Sementara itu, Jamus Kunto Purnomo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo mengatakan pengerjaan DAK PPKT akan dimulai 28 Februari dan ditargetkan ketika 2024 berakhir semuanya sudah tuntas.
“Pelaksanaan dimulai setelah adanya sosialisasi ini hinggal terakhir paling lama tanggal 31 desember 2024,” ucap Jamus.