Resmi Dibuka, Gadung Melati Pusat Oleh-Oleh Khas Ponorogo Iniasiasi TP-PKK

Resmi Dibuka, Gadung Melati Pusat Oleh-Oleh Khas Ponorogo Iniasiasi TP-PKK

CITA-CITA Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Ponorogo untuk memiliki pusat oleh-oleh di Ponorogo akhirnya terwujud. Mall PKK yang diberi nama Ndalem Oleh-oleh Gadung Melati itu, resmi dibuka oleh Kepala Bakorwil Madiun R Heru Wahono Santoso, Kang Bupati Sugiri Sancoko, Wabup Bunda Lisdyarita, dan Ketua TP-PKK Ponorogo Susilowati, Sabtu, (15/4/23).

Terletak di belakang panggung utama Aloon-aloon Ponorogo, Gadung Melati diisi ratusan produk pilihan UMKM  dari 21 kecamatan se-Ponorogo. Selain produk makanan ringan, ada pula produk kerajinan seperti tas, batik dan berbagai aksesoris menarik lainnya.

Susilowati Sugiri mengatakan, produk yang dipasarkan di Gadung Melati tersebut melalui proses seleksi ketat. Kualitas produk, kemasan, harga, hingga legalitas menjadi poin penilaian.

“Produk ini yang pasti sudah ada legalitasnya terus kemudian rasanya enak, packingnya juga bagus yang aman jadi, kalau dibawa keluar kota nanti nggak gampang remek. Selain makananan, ada keterampilan, batik, tas anyaman dan banyak lagi,” ungkap Susilowati.

Baca juga :

Ide mendirikan pusat oleh-oleh ini, cerita Susilowati bermula ketika menemukan fakta masih belum adanya pusat oleh-oleh yang lengkap dan terpusat. Dari itu ia berfikir bagaimana menciptakan pusat oleh-oleh khas Ponorogo dengan memberdayakan ibu-ibu PKK dan UMKM di Ponorogo.

“Awalnya ketika saya ditanya sama teman, saudara yang tentunya ke Ponorogo itu kalau mau beli oleh-oleh dimana. Nah saya dari situ bingung, kripik disana, dodol disana. Akhirnya punya ide bagaimana kalau PKK bikin mall yang kemudian ini seluruhnya diisi dari desa dan kecamatan yang ada di Ponorogo,” ungkapnya.

Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko berharap, hadirnya Ndalem Oleh-oleh Gadung Melati ini bisa menjadi etalase produk-produk UMKM Ponorogo. Tidak hanya mampu meningkatkan jangkauan pemasaran, namun kualitas produk bisa merangkak meningkat. Sehingga mengantarkan pelaku usaha rumahan menjadi pengusaha besar tentu bukan lagi mimpi di siang bolong.

Terkait dengan nama Gadung Melati, Kang Bupati menjelaskan bahwa nama tersebut terinspirasi dari nama ikat kepala khas Ponorogo yang memiliki motif melati. Melalui nama ini, ia ingin menunjukkan produk-produk yang dijajakan merupakan asli Ponorogo.

“Gadung Melati ini sebuah batik udeng ikat hitam putih, itu khas Ponorogo yang lain tidak punya. Mudah-mudahan menjadi embrio kecil yang akan tumbuh besar dan mudah-mudahan ketika wisatawan datang atau siapa saja, saya menghimbau ASN instansi vertikal maupun horizontal maupun siapapun ayo kita manfaatkan produk UMKM ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bakorwil Madiun R Heru Wahono Santoso turut mengapresiasi berdirinya pusat oleh-oleh sekaligus Mall PKK yang mewadahi produk UMKM Ponorogo ini. Ia menilai menggerakkan UMKM berarti menggerakan perekonomian daerah. Pasalnya, kontribusi UMKM bagi produk domestik regional bruto (PDRB) begitu besar, 57,81 persen.

“Ini adalah salah satu kegiatan yang luar biasa dalam rangka mengungkit perekonomian Ponorogo yaitu menggerakkan UMKM. Memang UMKM di Jatim cukup banyak, ada 9,78 juta yang menjadi tulang punggung dengan kontribusi 57,81 persen terhadap PDRB Jawa Timur, oleh karena itu perlu kita dorong bersama,” terangnya.

Bagikan

slot server thailand

slot server thailand

slot gacor

live draw macau

slot server thailand

slot gacor

slot gacor

slot gacor

slot gacor

slot demo

slot deposit 5000 pulsa

slot thailand

rtp slot

magnum life

turnover gambling

pagcor

short deck poker

https://masterslot.win

slot gacor

https://www.creatuforo.com/

https://filsafat.in/

https://krisflyer.vip/

https://hardd.work/

https://abanga.de/

https://juanc.uk/